Manado – Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi salah satu alternatif penting dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Manado (UNIMA) melalui tim dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Kebumian (FMIPA-K).
Kegiatan pengabdian ini menyasar Wanita Kaum Ibu (WKI) GMIM Logos di Kelurahan Paniki Satu, Kecamatan Mapanget, Manado, dengan fokus pada budidaya cabai di lahan pekarangan rumah. Program ini diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, serta aman, sekaligus membuka peluang menambah pendapatan rumah tangga.
Tim pelaksana kegiatan ini diketuai oleh Dra. Fanny Nella Nanlohy, M.Si., DHET, dengan anggota Dr. Vera Roring, M.Sc., Dr. Nova L. I. M. Ogi, M.Si., Meisa T. Rogahang, M.Si., Dr. Fermy M. Tumber, M.Si., Dr. Femmy Kawuwung, M.Si.
Menurut Ketua Tim, Dra. Fanny Nella Nanlohy, pemanfaatan lahan pekarangan tidak hanya berkontribusi pada gizi keluarga, tetapi juga dapat menopang ekonomi rumah tangga bila dilakukan secara kreatif, mandiri, dan berkelanjutan.
“Cabai adalah komoditas penting di Sulawesi Utara. Konsumsinya tinggi dan harganya cenderung fluktuatif. Bahkan, di bulan April 2024 harga cabai di pasar Tuminting sempat menembus Rp111.000 per kilogram. Kondisi ini justru membuka peluang bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam cabai,” jelas Fanny.
Program ini dilaksanakan melalui sosialisasi dengan metode ceramah serta praktik langsung budidaya cabai. Para ibu-ibu WKI Logos menjadi pelaku utama dalam kegiatan ini, sehingga diharapkan lahir motivasi baru untuk lebih produktif dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang tersedia.
Selain mendorong kemandirian pangan, kegiatan ini juga sejalan dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang menekankan pentingnya ketersediaan pangan yang cukup, bergizi, aman, merata, dan terjangkau, sesuai dengan keyakinan serta budaya masyarakat.
Dengan adanya program ini, FMIPA-K UNIMA melalui LPPM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan inovasi berbasis kebutuhan lokal.